"Maaf Dirilku"

Kuakui ini salahku

Ku menduakun disaat kau mulai mencintaiku

Maafkan diriku ini

Aku tak sanggup tuk melihat kebodohan diriku

Cinta yang selama aku cari

Telah aku sia-siakan karena wanita lain..

Diriku bingun harus berkata apa denganmu

Mataku tak sanggup lagi tuk melihatmu

Mulutku tak kuasa tuk mengeluarkan kata buatmu

Tanganku kaku tuk menggapaimu

Tuhan.

Hanya padamu aku berserah

Cintaku hanya untuk dia seorang

Aku sayang dia

Aku cinta dia

Aku rindu dia

Aku ingin bertemu dia lagi

Hanya tuk mengatakan AKU CINTA padanya.

"Cacing-cacing dan Kami "

Kulelah menunggu

Namun tak 1 pun kau berikan

Angin kencanglah engkau

Biar perut ini terisi

Cacing2 ini sudah letih menunggu

Namun tak 1 pun kau berikan

Cahaya senter mengarah kesana kemari

Namun itu bukan diriku

Melainkan dia

Angin..

Kumenunggu kedatanmu

Biar kami dan cacing2 ini senan

Kulelah jalani malam ini tampa DIA.

Tuhan. Mungkinkah ini yang terbaik di yang malam ini..!!

Kusudah tak tahan lagi menunggu..!!

Haruska ku harus ketempat dia.!!

Hanya tuk menyenang Kami dan cacing2 ini..!!

Dan hentikan aungan anjing itu..!!

Dan hentikan juga semut itu merayapi kami..!!

Kami sudah tak sanggup lagi.

Cukuplah Engkau tak membuanya jatuh..!!

"Menunggu jatuh"

Suara serangga berbunyi

Suara lainnya ikut berbunyi

Waktu menujukkan pukul 1 malam

Api unggung menemami kami

Beralasakan tikar plastik 2X1

Nyanyian mulai dilantungkan olehnya

Meski suara pas

Menunggu dan menunggu jatuhnya buah itu

Kenangan yang terulang kembali

Semut-semut hitam mulai berdatangan di malam ini

Menunggu dan aku menunggu lagi bersama 2 sahabatku

dan dingin malam mengingatkanku lagi

Meningatkan masa kami dulu

Bersama

Bersama menghabiskan malam itu

Bersama menceritakan masa lalu kita

Bersama dan bersama

Pohon menjadi dinding kami

Dedaunan kering ikut menemani kami

Bercerita akan masa lalu yang tak ada habisnya

Sungguh indah malam ini

Kenanganku terulang kembali bersama 3 sahabatku

Makasih tuhan.

Kau menemukan kami bertiga lagi

Sungguh indah malam ini.

Menunggu dan terus menunggu jatuhnya buah itu

Dan kan terus menunggumu..!!

"Hujan"

Sabtu 15 Januari 2013 03:30 WITA..

Hujan turun

Dingin tulangku

Lambungku mengamuk...

Pakaianku Basah kembali karena Hujan..

Hujan jatuh dari langit

Membuat jalan depan rumahku bagaikan sungai Amason..

Deras airnya

Keruh airnya

Ikan berenang dengan gembira

Tikus bersembunyi mencari kehangatan

Maling merasaja lela

Mencungkil kaca jendela tetangga...!!

Kuterdiam senjenak

Memandangi hujan yang penuh berkah kesensaraan

"Pesan"

Gadisku...!

Kau pergi tampa pesan.

Gadisku...!

Kau pergi jau dariku.

Gadisku...!

Kau pergi meninggalkan sepi di hatku.

Gadisku...!

Apa kau pergi dan tak kembali lagi mengisi kegelisahan yang kurasa saat ini..!!

Gadisku....!!

Jagalah dirimu disana..

Gadisku...!

Ku akan menjumpaimu dikala hari mulai berpihak padaku...

Kau pergi meninggalkan. KU...

"BUS"

Hei!

Mereka   itu ku  ibarakan  BUS.

Yang datang dan pergi!

Namun aku tak mau kau seperti BUS itu..

Ku ingin kau seperti Menara. Sekali terpasang.

Tak akan perna berpindah!

Ku ingin hal itu terjadi pada DIRIKU.

" Malam itu"

Malam itu ragaku menjadi batu

Ku mati sejenak dalam kesenangannya

Batu..

Mereka berdua tak sadar

batu mereka tempati bertumpu bisa berbicara...

Hahahahahha

Batu

Itulah Aku.

Kata manis terucap dari Dia

Gombalan maut dilanda pasanganya

Kata lapar menjadi Melamar.

Sungguh indah katamu sobatku.

Ingin ku tertwa namun ku takut merusak.

Suara2 ciuss terdengar jlas.

Rintihan kesakitan terdengar jelas..

Senggolan kualamai berkali-kali.

Namun ku kan menjadi Batu malam ini.

Menjadi batu lebih asik buatku.

Batu kan berkata suatu saat nanti.